Kurangnya pemahaman tentang akuntansi oleh masyarakat
dikarenakan Keawaman dalam bidang
akuntansi. Semua hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan terhadap sifat dan keterbatasan
akuntansi itu sendiri.
Sifat sifat akuntansi ini sekaligus mengandus unsur
keterbatasannya. Menurut SAK (Standar Akuntansi Indonesia) sifat dan
keterbatasan akuntansi sebagai berikut:
- Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan atas kejadian yang telah bukan masa kini. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi apalagi ataupun meramalkan masa depan.
- Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu atau pihak khusus saja seperti untuk pihak yang akan membeli perusahaan.
- Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
- Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerepan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal tidak menimbulkan pengaruh secara material terhadap kelayakan laporan keuangan.
- Lapora keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, makalazimnya dipilih alternatif uang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Laba yang belum di realisasi tidak dicatat namun rugi belum direalisasikan tetapi sudah berlaku dipasar maka dapat dicatat. Contohnya harga persedian dipasar berada lebih rendah dari pada harga pokok maka perbedaan ini dapat dicatat sebagai rugi namun jika harga melebihi harga pokok tidak dicatat sebagai laba.
- Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas). (subtance over form) misalnya perusahaan memiliki plafon kredit 1 miliar, artinya perusahaan memiliki dana sebesar itu dan dapat ditarik setiap saat sebesar jumlah itu. Namun jika itu belum ditarik , kita tidak boleh menctatnya sebagai unsur kas di neraca.
- Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah istilah teknis, dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan.
- Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang
dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber sumber ekonomi dan
tindak kesuksesan antar perusahaan
metode penilaian persedian boleh menggunakan metode LIFO (Last in Firs
Out) FIFO
(First in First Out) Average (yang hasinya pasti berbeda. - Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar